Fajrul Awang Pangghabakti: Dokter Muda Inspiratif yang Ukir Prestasi Nasional Meski Pernah Gagal Lima Kali

Sosok dr. Fajrul Awang Pangghabakti menjadi inspirasi tersendiri bagi generasi muda, khususnya mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Wahid Hasyim (FK Unwahas). Lulusan muda ini sukses menorehkan berbagai prestasi nasional dalam bidang olimpiade sains, meski perjalanannya tak selalu mulus.

Tak tanggung-tanggung, 12 medali dan piagam penghargaan dari berbagai ajang olimpiade berhasil ia raih selama menempuh pendidikan kedokteran. Beberapa di antaranya yaitu medali emas individu dalam ajang Pateron Youth Educational Competition 3 (PYEC 3) bidang biologi, medali perak tingkat nasional dalam FKIP UISU Science Competition (FUSC), serta medali perak dalam National Environmental Science Olympiad (NESO).

Namun siapa sangka, sebelum mencicipi manisnya kemenangan, Fajrul harus melewati fase pahit: gagal lima kali di awal mengikuti kompetisi. “Setiap kegagalan saya jadikan bahan evaluasi. Saya ubah strategi belajar dan cara menyelesaikan soal,” ungkapnya.

Semangat pantang menyerah itu pun membuahkan hasil. Dari peserta dengan peringkat ratusan, ia perlahan naik ke posisi belasan, hingga akhirnya menembus semifinal dan final. “Alhamdulillah, rezekinya akhirnya datang,” imbuhnya dengan senyum hangat.

Dorongan untuk terus belajar datang dari salah satu dosen yang mengatakan bahwa “dokter adalah pembelajar seumur hidup.” Hal itu menjadi prinsip yang terus ia pegang hingga kini. Fajrul mengaku, mengikuti olimpiade bukan sekadar mencari prestasi, tapi juga mengasah ilmu dan keberanian keluar dari zona nyaman.

Saat ini, Fajrul aktif sebagai asisten dokter di Klinik Lestari Care Medika Semarang, sembari menunggu penempatan program internship dari Kementerian Kesehatan. Ia juga berharap bisa kembali berkompetisi di jenjang pendidikan selanjutnya, baik magister maupun program dokter spesialis (PPDS).

Cerita dr. Fajrul menjadi bukti bahwa proses tidak pernah mengkhianati hasil, serta pentingnya nilai istiqamah, ikhtiar, dan tawakal dalam menjalani pendidikan dan karier—sebuah semangat yang selaras dengan prinsip Ahlussunnah wal Jamaah (ASWAJA) yang menjadi landasan pendidikan di FK Unwahas.